Berkembangnya sektor kesehatan di Indonesia semestinya memudahkan masyarakat mengakses layanan dan fasilitas yang tersedia. Untuk perlindungan, misalnya, ada asuransi rawat jalan My Protection yang akan menjamin Anda selama menjalani pengobatan di rumah. Dengan produk ini, Anda kian dimudahkan untuk mengakses layanan rawat jalan, termasuk mengajukan klaim secara online hingga membeli obat yang diperlukan selama masa pemulihan.
Sayangnya, kemudahan yang diberikan belum meyakinkan
masyarakat untuk melakukan rawat jalan saat dibutuhkan. Apa saja yang menjadi
faktor penyebabnya?
Alasan masyarakat masih malas rawat jalan
Dibandingkan rawat inap, rawat jalan menawarkan beberapa
keunggulan bagi pasien yang kurang nyaman berada di rumah sakit. Tentu dengan
catatan penyakit yang mereka derita memenuhi syarat untuk perawatan tersebut.
Sayangnya, berdasarkan APBN 2021, ada kelompok penduduk sakit yang tak memilih
layanan tadi walau pemerintah sudah mengalokasikan Rp111,7 triliun untuk
anggaran fungsi kesehatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) lantas menjabarkan sejumlah alasan
masyarakat enggan rawat jalan. Lebih dari 63,33% merasa langkah tersebut tak
jauh berbeda dari pengobatan yang bisa mereka lakukan sendiri. Alasan kedua
dengan persentase 21,29% adalah karena kecemasan masyarakat terhadap paparan
Covid-19, terutama saat mereka harus datang ke rumah sakit. sementara 12,69%
mengungkapkan bahwa rawat jalan termasuk metode yang tak terlalu diperlukan.
Masih ada beberapa alasan yang membuat masyarakat tak memilih
rawat jalan. Di antaranya waktu tunggu pelayanan terlalu lama, kurangnya biaya,
tak ada pendamping, hingga sulitnya mengakses transportasi ke klinik atau rumah
sakit.
Jenis-jenis penyakit yang bisa ditangani dengan rawat jalan
Adanya anggaran dan produk seperti asuransi rawat jalan
seharusnya bisa Anda gunakan untuk menjaga kondisi kesehatan. Untuk
mengoptimalkannya, kenali dulu beberapa jenis penyakit yang bisa ditangani
dengan berobat jalan berikut ini:
- Maag. Penderita maag bisa mengatasi gangguan pencernaan ini
dengan obat-obatan yang dijual bebas di warung maupun apotek. Dokter
biasanya menyarankan Anda untuk menjaga pola makan dan lebih teratur
menjaga jam makan;
- Radang tenggorokan. Tak dipungkiri kalau sensasi gatal dan sakit akibat
radang tenggorokan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari. Namun, Anda
bisa menanganinya di rumah dengan istirahat dan mengonsumsi obat-obatan;
- Cacar air. Cacar air sebenarnya bisa Anda atasi dengan bed rest
dan beberapa kali kontrol ke dokter. Pasien disarankan istirahat di
rumah untuk mencegah penyebaran virus cacar yang mudah menular melalui
udara dan tetesan air;
- Diabetes. Sekitar 90% kasus diabetes yang muncul umumnya adalah
diabetes melitus tipe 2 yang bisa dirawat di rumah sesuai anjuran dokter.
Dalam hal ini, pasien harus mengendalikan pola makan dan melakukan medical
check-up berkala.
Semoga Anda tak lagi ragu untuk melakukan rawat jalan!